Longsoran sepanjang kurang lebih 9,5 meter dengan tinggi sekitar 5 meter pada tebing jalan nasional itu masih tampak menganga. Di sekitar masih melintang pita kuning pembatas yang dipasang beberapa jam pasca longsor.
Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan, dan Logistik BPBD Lumajang Wawan Hadi Siswoyo menuturkan, pihaknya hanya menutup bekas longsoran dengan sak-sak berisi pasir. Tujuannya, agar saat terjadi hujan deras, tidak terjadi lonsor susulan. Beruntung longsoran tidak semakin meluas. Badan jalan pun tidak sampai tergerus. Namun, potensi longsor susulan bisa makan badan jalan.
Wawan mengatakan, sak-sak pasir yang berfungsi sebagai penahan itu dipasang dengan sistem seperti terasering. Sehingga untuk sesaat bisa cukup kukuh menahan gerusan hujan. Namun tidak untuk jangka panjang.
BPBD Lumajang memasang sejumlah rambu pada beberapa meter sebelum masuk areal longsoran. Sehingga, pengendara yang melintas bisa tahu dan waspada begitu memasuki lintasan km 56,5 itu. “Pada tepian jalan yang longsor juga kami pasangi anyaman bambu (sesek) agar longsoran tidak tampak menganga,” ucapnya kepada Jawa Pos Radar Semeru, Rabu (28/2).
Kemarin, Plt Bupati Lumajang Buntaran Suprianto juga meninjau bekas longsoran itu. Buntaran mengatakan, pihaknya sudah empat kali menyurati Balai Besar dengan harapan longsoran pada tebing jalan itu lekas ditangani. Kabupaten menurutnya tidak bisa mengambil langkah lebih jauh, mengingat jalan itu masuk ranah nasional.” Bagian bawahnya menganga. Kami tidak bisa berbuat banyak,” pungkasnya.
SALAM KOMPAK KOTA PISANG, salam gedang saklirang.
terimakasih
0 comments:
Post a Comment
terima kasih telah berkunjung di blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan